Semua orang di dunia pasti pernah mengalami kegagalan. Bahkan orang-orang yang paling sukses di dunia pun mengalami masa-masa sulit. Perbedaan antara orang sukses dan orang gagal adalah; ketika orang sukses mengalami kegagalan, mereka menggunakan hal itu sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri.
by : Febechen
Setiap orang dapat mengubah situasi yang buruk menjadi sumber kesempatan, jika mereka tahu caranya. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Tidak masalah jika Anda menyesali kegagalan Anda barang sebentar. Tapi kemudian, katakan pada diri Anda bahwa besok pagi Anda akan menyingkirkan kekecewaan Anda. Dan mulai lagi.
Gunakan tips berikut untuk menggunakan kegagalan Anda menjadi batu loncatan bagi kesuksesan. Praktikkanlah prinsip-prinsip di bawah ini, dan jangan pernah lagi takut gagal!
Motivasi untuk menjadi lebih baik
Ketika melakukan kesalahan, mungkin kita merasa telah menghancurkan hidup kita sendiri. Mahasiswa sering merasa seperti ini jika gagal menempuh ujian. Jika pikiran seperti ini yang Anda rasakan, jangan biarkan pikiran ini menguasai Anda lama-lama. Karena selalu ada ruang dalam hidup kita untuk memperbaiki diri. Gunakanlah kegagalan ini sebagai motivasi untuk memperbaiki diri. Maka Anda akan mendapati, bahwa keinginan Anda untuk berjuang memperbaiki situasi menjadi lebih kuat.
Misalnya; jika Anda ingin lebih berhasil dalam karier, ambillah kursus yang berhubungan dengan bidang yang hendak Anda perdalam. Hal ini menambah kualifikasi Anda. Apapun bidang yang Anda rasa gagal, balikkanlah kegagalan itu sebagai motivasi yang memompa Anda untuk berhasil.
Katakan: “Saya akan berhasil walau bagaimanapun keadaannya dan apapun yang terjadi!” Pikirkan: “Masa krisis adalah masa persiapan bagi masa sukses.” Hei dengar! Saya percaya saat ini Tuhan sedang berbicara pada Anda “…Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: ‘Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau’ … (Yesaya 41:13).”
“Sukses ... tampaknya berhubungan dengan tindakan. Orang-orang sukses terus bergerak. Mereka memang membuat kesalahan, tapi pantang menyerah.”
—Conrad Hilton
Mencari arah hidup yang tepat
Kadangkala kita mengalami kegagalan karena kita mengejar impian yang salah. Contohnya; jika Anda tidak mengenal nada, lepaskanlah impian untuk menjadi Indonesian Idol. Bakat dan minat dapat menjadi landasan yang tepat untuk mengejar impian kita. Jika Anda telah merencanakan untuk kuliah kedokteran, tapi tidak lulus tes (bahkan berkali-kali). Maka pertimbangkan kejadian tersebut sebagai ‘pertanda’ dari kegagalan. Janganlah mencegah kehendak Allah bagi Anda. Janganlah berkubang pada pertanyaan mengapa hal itu terjadi pada diri Anda. Karena mengetahui mengapa, tidaklah membantu Anda. Yesuslah penolong Anda! Dan diri Anda sendirilah yang bertransformasi (Mazmur 40:3).
Pastinya, ada hal terbaik yang dapat dilakukan setiap orang dalam hidupnya. Ketika apa yang telah Anda rencanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bila Anda gagal meraih sesuatu, cobalah untuk merencanakan ulang arah hidup Anda. Jika Anda ‘menabrak tembok’ dan terpuruk, pikirkanlah kembali rencana Anda. Berpikir ulang adalah hal terlayak untuk dilakukan ketika Anda mengalami kegagalan.
Gunakanlah kegagalan sebagai kesempatan untuk mengkaji ulang kehidupan Anda. Evaluasi kembali apa yang telah terjadi. Kemudian putuskankanlah apa saja yang Anda perlukan untuk bangkit kembali.
Untuk kembali bangkit, cara yang Anda lakukan mungkin berbeda. Bahkan, arah yang Anda pilih mungkin berubah. Tapi, selalu ada kemungkinan sukses dibalik sesuatu hal yang belum dicoba. Oleh karena itu, kenalilah ‘Sumber pertolongan’ Anda, Tuhan Yesus! Ia mengangkat kita dari lumpur rawa.
Menempatkan kaki kita di atas bukit batu. Ia menetapkan langkah-langkah kita (Mazmur 40:3). Ia telah berjanji bahwa apa saja yang kita lakukan pasti berhasil. Kuasa Tuhanlah yang akan membawa kita menuju keberhasilan!
Jangan biarkan kegagalan membuat kehidupan Anda memburuk
Ketika Anda sadar bahwa Anda telah terpuruk; dan sedang mencoba untuk bangkit kembali, pastikan cara yang sedang Anda tempuh sekarang lebih baik dari cara sebelumnya. Katakan kepada diri sendiri bahwa satu-satunya cara untuk kembali bangkit adalah dari mencoba lagi dan lagi! Gunakan ketidakberhasilan
sebagai motivasi. Saat Anda melakukan hal ini; Anda akan merasakan bahwa Anda tidak sedang melarikan diri dari kegagalan, tapi Anda sedang menanggulanginya. Ijinkanlah diri Anda untuk gagal (lagi) tanpa menjadi hancur berkeping-keping.
Semua orang pasti pernah gagal. Oleh karena itu, pikirkanlah kemungkinan terburuk yang akan terjadi ketika sedang menyusun rencana apapun. Sehingga mental kita sudah siap untuk menghadapi situasi terburuk. Hal ini membutuhkan kesabaran! Bersabarlah di masa krisis. Allah menganjurkan kita
untuk tetap berbahagia (optimis) ketika kita jatuh (gagal) dalam berbagai pencobaan. Sebab ujian itu menghasilkan ketekunan. Dan ketekunan menjadikan kita sempurna (Yakobus 1:2-4).
“Persoalannya bukanlah apakah Anda jatuh atau tidak; yang penting adalah apakah Anda bangkit kembali.”
—Vince Lombardi
Kendalikan mood (emosi ) Anda
Jika Anda sedang mengalami kegagalan (di bidang apa saja), sangat besar kemungkinan Anda akan berkubang dengan penyesalan selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Sadarilah bahwa kegagalan memiliki kekuatan merusak yang besar. Oleh karena itu waspadalah sebelum terlambat. Pada saat hal-hal buruk terjadi dalam hidup Anda, jangan ijinkan sikap Anda menjadi negatif. Sebab tindakan-tindakan yang
kita lakukan di masa krisis menentukan apakah kita akan dihancurkan atau kita akan mengalami kemenangan. Charles A. Lindberg—seorang pelopor di dunia penerbangan—ditempa oleh penentangan hebat yang ia alami. Pendapatnya adalah; “Kesuksesan tidak diukur dengan apa yang dicapai seseorang, melainkan dengan penentangan yang dihadapinya, dan keberanian yang dimiliki untuk mempertahankan perjuangan melawan kekuatan yang jauh lebih besar.”
Pastikan kemarahan, kesedihan, kekecewaan Anda tidak berlarut-larut. Jangan menyimpan kepahitan! Jangan biarkan hidup Anda dikendalikan oleh mood atau perasaan yang sedang buruk. Jangan sampai kegagalan tersebut ‘menenggelamkan’ Anda dari kehidupan. Karena Allah sanggup mengubah yang negatif menjadi positif, itulah pekerjaan Allah! (Yesaya 61:3) Dan Allah sungguh telah berjanji
kepada kita, Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang kuadakan antara Aku dan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan segala mahluk yang ada di bumi.” (Kejadian 9:12-17)
Ingatlah ‘momentum kemenangan’ dalam kehidupan Anda
Setelah beberapa waktu, pastikan Anda kembali bergerak maju ke arah positif. Kegagalan Anda seharusnya tidak boleh mempengaruhi masa depan Anda. Boleh-boleh saja memiliki masa lalu yang penuh kegagalan, tapi pastikan Anda menginginkan masa depan yang penuh kesuksesan.
Oleh karena itu, kenanglah selalu ‘momentum kemenangan’ Anda, hari-hari bahagia, keberhasilan-keberhasilan, wisuda, menemukan cinta, naik pangkat dll. Ingatlah perasaan Anda ketika berhasil menguasai ketrampilan baru, puas bukan? Namun, hal terpenting untuk diingat adalah selalu mengenang pertolongan dan mukjizat Tuhan dalam hidup Anda. Hal ini akan menjaga hati kita dengan ucapan syukur. Kesuksesan tidak selalu melulu kesuksesan materi atau karier, namun juga kesuksesan spiritual, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kesusasteraan, karya seni, olahraga, rumah tangga, cinta, dan banyak lagi prinsip sukses yang dapat Anda raih. Karena Allah ingin memakai kita semua untuk kemulianNya. Amin!
“Yang paling mengagumkan dari semua mukjizat adalah bahwa kita tidak perlu menjadi orang yang sama besok pagi seperti diri kita hari ini, tapi kita bisa bertumbuh jika kita menggunakan semua potensi yang diberikan Tuhan kepada kita.”
—Rabbi Samuel M. Silver